PROSPEK KULIAH JURUSAN ALAT BERAT
Kuliah Tamu Industri Alat berat
POLTEKOM – Perguruan Tinggi menghadapi tantangan persaingan global seiring diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Berbagai upaya dilakukan dalam upaya menyiapkan lulusan yang Handal, Berkarakter dan Terpercaya. Seperti yang dilakukan Program Studi (Prodi) Teknik Mekatronika (TM) POLTEKOM dengan menggelar Kuliah Tamu dari Dunia Usaha dan Industri (DU/I) di kampus setempat Rabu (2/12) kemarin.
Jafar Shodiq, General Manager (GM) Indonesia Learning Centre (ILC) sebagai pemateri banyak menyebut kesiapan softskill mutlak diperlukan melengkapi lulusan sebuah perguruan tinggi (PT). Keahlian saja (hardskill) yang didapat selama menempuh perkuliahan saat ini tidak cukup dalam menembus iklim kompetisi di lingkup dunia kerja. Dibutuhkan kemampuan plus lain (softskill) terutama perubahan dalam hal pemikiran atau managerial skill.
“Lulusan perguruan tinggi wajib berubah tidak hanya keahliannya, tetapi juga pemikirannya,” tegasnya.
Untuk itu lanjut Jafar, selama kuliah mahasiswa perlu memperkaya pengalamannya dalam berbagai hal seperti melengkapi diri dalam kecakapan non teknik. Sebab Attitude masih menduduki peringkat utama yang wajib dimiliki lulusan PT diantaranya mencakup kecakapan berkomunikasi, bisa kerjasama, kepemimpinan, kedisiplinan dan tanggung jawab. Peringkat kedua Knowledge atau pengetahuan yang didapat langsung dari proses perkuliahan serta ketiga Skill atau keterampilan.
“Kalau skill saya kira akan lebih mumpuni jika mengikuti kaidah rumus I + P atau ilmu + praktek,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, pria yang juga supervisor di PT. Hexindo Adi Perkasa Tbk ini juga banyak memperkenalkan istilah-istilah yang lazim berlaku di dunia Teknik Alat Berat (TAB) seperti dealer, principle, unit, machine atau engine. Istilah lainnya yakni drive line/power line, machine productivity, availability, utility hingga cutomer.
Panitia kuliah tamu Duwi Leksono Edy, S.Pd., M.Pd., menjelaskan dengan tambahan materi dari kuliah tamu DU/I ini diharapkan melengkapi kompetensi lulusan Teknik Mekatronika maupun Teknik Alat Berat. Apalagi ruang lingkup kerja TAB tidak hanya di pertambangan saja. Ada unit lain yang siap menampung mereka seperti di perkebunan, infra struktur, jalan, pelabuhan, engine maryne, industry hingga manufaktur.
“Pertengahan bulan ini akan ada lagi kuliah tamu,” tandas dosen Teknik Alat Berat yang juga alumni program Magister Teknik di Universitas Negeri Malang (UM) ini. (din)
Jafar Shodiq, General Manager (GM) Indonesia Learning Centre (ILC) sebagai pemateri banyak menyebut kesiapan softskill mutlak diperlukan melengkapi lulusan sebuah perguruan tinggi (PT). Keahlian saja (hardskill) yang didapat selama menempuh perkuliahan saat ini tidak cukup dalam menembus iklim kompetisi di lingkup dunia kerja. Dibutuhkan kemampuan plus lain (softskill) terutama perubahan dalam hal pemikiran atau managerial skill.
“Lulusan perguruan tinggi wajib berubah tidak hanya keahliannya, tetapi juga pemikirannya,” tegasnya.
Untuk itu lanjut Jafar, selama kuliah mahasiswa perlu memperkaya pengalamannya dalam berbagai hal seperti melengkapi diri dalam kecakapan non teknik. Sebab Attitude masih menduduki peringkat utama yang wajib dimiliki lulusan PT diantaranya mencakup kecakapan berkomunikasi, bisa kerjasama, kepemimpinan, kedisiplinan dan tanggung jawab. Peringkat kedua Knowledge atau pengetahuan yang didapat langsung dari proses perkuliahan serta ketiga Skill atau keterampilan.
“Kalau skill saya kira akan lebih mumpuni jika mengikuti kaidah rumus I + P atau ilmu + praktek,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, pria yang juga supervisor di PT. Hexindo Adi Perkasa Tbk ini juga banyak memperkenalkan istilah-istilah yang lazim berlaku di dunia Teknik Alat Berat (TAB) seperti dealer, principle, unit, machine atau engine. Istilah lainnya yakni drive line/power line, machine productivity, availability, utility hingga cutomer.
Panitia kuliah tamu Duwi Leksono Edy, S.Pd., M.Pd., menjelaskan dengan tambahan materi dari kuliah tamu DU/I ini diharapkan melengkapi kompetensi lulusan Teknik Mekatronika maupun Teknik Alat Berat. Apalagi ruang lingkup kerja TAB tidak hanya di pertambangan saja. Ada unit lain yang siap menampung mereka seperti di perkebunan, infra struktur, jalan, pelabuhan, engine maryne, industry hingga manufaktur.
“Pertengahan bulan ini akan ada lagi kuliah tamu,” tandas dosen Teknik Alat Berat yang juga alumni program Magister Teknik di Universitas Negeri Malang (UM) ini. (din)
Post a Comment